Menunggu
aku
hanya bisa menunggu
menunggu
perubahan
biarlah
waktu berjalan dengan sendirinya
aku
hanya bisa
mengikuti
garis takdir
biarlah
tuhan yang mengaturnya
bila
suatu saat nanti
apa yang
aku harapkan tak berjalan dengan semestinya
aku
takkan menyalahkan tuhan
karena
memang itulah jalan yang harus ku lalui
namun
tak
semua takdir tinggalah takdir cukup dengan berdoa dan berusaha
mengapa
tidak untuk tuhan merubahnya
aku
hanya bisa meraba
apakah
mungkin dia seseorang yang di takdirkan untuk ku?
Aku
hanya bisa menunggu
Menunggu
kepastian
Aku
mungkin tak yakin bisa merubah takdirku
Namun
aku hanya ingin kau tahu
Aku akan
tetap menunggu
KEINDAHAN PANTAI
AIR BIRU TERHAMPAR LUAS
DI TAMBAH
DESIRAN OMBAK YANG MENYAPU TELAPAK
KAKIKU
ANGIN
SEPOI-SEPOI YANG MEMBELAI LEMBUT WAJAHKU
POHON
KELAPA NYIUR MELAMBAI
PELEPAS PENAT DAN JUGA JENUH
KULIHAT NELAYAN DENGAN SEMANGAT MENCARI IKAN
KU REBAHKAN TUBUH DI ATAS PASIR
SUNGGUH INDAH TIADA DUA
RASANYA DIRIKU TAK INGIN PULANG
SAMPAI FAJAR KEMBALI MENJELANG
KESEPIAN
Aku
tak tahu mengapa,
Tiba-tiba
aku merindukan semua orang..
Entah
mungkin,
Aku
hampa disini
Aku
tak kuat sendiri..
Kesepian
terus membayang di benakku
Aku
butuh seseorang
Yang
mampu melawan rasa sepi ini..
Namun
aku masih duduk terdiam sepi
Dimana
kehangatan yang selalu kurasakan?
Kebersamaan
? tawa canda?
Mengapa
saat aku butuh semua menghilang?
Kurasa
dunia tak disini lagi
Dunia
telah meninggalkanku,
bersama
orang-orang yang ku cintai
kini
aku kembali terdiam,
terasa
sekali sangat menyakitkan
kini
aku bukanlah apa-apa,
hanya
senoktah asa yang sia-sia
HIDUP
HIDUP ADALAH PERJUANGAN
HIDUP ADALAH SEBUAH TANTANGAN
BAGAIMANA CARA AGAR BISA MELEWATINYA
HIDUP BUKAN UNTUK DI SIA-SIAKAN
DAN HIDUP BUKAN UNTUK KEPUTUS ASAAN
JIKA ADA ARAL MELINTANG
CERITAKANLAH, SELESAIKANLAH
JANGAN DI PENDAM, LALU VRUSTASI
DAN BERUJUNG BUNUH DIRI
SUNGGUH ITU BUKAN PILIHAN
YANG BISA MENYELESAIKAN MASALAH
MANUSIA YANG BIJAK ,
ADALAH MANUSIA YANG TIDAK MENGAKHIRI
HIDUPNYA,
DENGAN SIA-SIA
Puisi Untuk Kawan
Hai kawan..
Pedulikah kau pada mereka
Yang kemiskinan dan kelaparan
Di sisi jalan
Tangan di sodorkannya
Dengan suara
sedikit memelas
Meminta belas kasihan dengan penuh rasa berharap
Tak peduli hembusan angin
Kencang
Menyelimuti badannya
Yang kurus kering
Setiap orang yang melintas di hadapannya
Yang
berjalan kian berdatangan itu
tak ada satupun yang terenyuh
melihat mereka
Dan tak ada seperak uang pun yang mereka beri
Hai kawan tidak kasihan kah kalian pada mereka
Yang rela meminta-minta demi ganjalan perut keluarga
Hai kawan
Mampukah kau untuk berbagi
Sedikit saja untuk mereka
Dengan ikhlas
di hadapan-Nya
Kita di ciptakan tuhan untuk hidup bersaudara
Agar kita selalu berbagi dan mengasihi
Rasa Ini
Sekian lama
aku memendam rasa ini
Terus ku
pendam
Hinga akupun
sudah tak ingat lagi, kapan awal aku mencintaimu..
Sudah lama aku
menunggu ketidak pastian ini
Aku pun tak
tahu kapan pastinya
Oh tuhan,
sampai kapankah rasa ini
Terus
bergelimang di hatiku?
Aku takut
waktu menghabiskan perlahan demi perlahan rasa ini
Aku tak ingin
dirimu hanya impian ku semata
Aku ingin
hanya kau yang terus menginap dihatiku
Aku tak ingin
dan takkan ku biarkan orang lain
Mengambil
sedikit ruang di hatiku
Aku hanya ingin
dirimu
Tuhan,
aku sudah
penat mencintainya
tapi bagiku
terlalu menyakitkan jika ku paksakan
agar rasa ini
menghilang
kini diriku
dalam dilema besar
aku
mencintaimu sepenuh hatiku
namun sempat
ku berfikir,
apakah aku
juga memenuhi ruang hatimu?
Angin..
Bawalah
ketidak pastian ini sejauh mungkin
Dan kembalilah
segera jika kau telah temukan kepastian
Itulah
harapanku padamu
Tolong
dengar..
Aku sangat
mencintaimu, inginkanmu..
0 komentar:
Posting Komentar