Saat usia
bertambah tua, kemampuan seseorang akan banyak berkurang. Mata semakin
rabun, tulang keropos, gampang sakit, beruban, dan banyak lagi.
Akhirnya, orang yang sudah tua sering diremehkan oleh golongan muda.
Tapi tidak
dengan kumpulan nenek berikut ini, mereka tetap perkasa walau usia
sudah tak muda lagi. Semoga, apa yang mereka perbuat bisa menjadi
inspirasi agar kita, yang masih muda, bisa semangat dan berkarya lebih
baik lagi.
1. Pendaki
Gunung Everest Tertua
Seorang nenek
berusia 73 tahun, Tamae Watanabe, dinobatkan menjadi pendaki gunung
tertua yang pernah menaklukkan Gunung Everest. Watanabe mendapatkan
rekor itu pada Sabtu kemarin.
Watanabe mendaki berangkat ke Kathmandu, Nepal, pada awal April, dan
mendaki gunung itu hingga ke puncak.
2. Girl Band
Rusia Nenek-nenek
Sebuah kelompok
vokal yang dikenal dengan nama Buranovo Grannies menjadi buah bibir di
Rusia setelah terpilih untuk menjadi wakil negara itu dalam lomba
menyanyi Eurovision, seperti dilansir Sydney Morning Herald.
Sesuai namanya 'grannies' alias 'nenek-nenek', personel "girl band" ala
Rusia ini sudah berusia sekitar 80 tahun. Kalau usia keenam anggota
mereka ditotal, maka jumlahnya lebih dari 400 tahun.
3. DJ 73 Tahun dari Polandia
Wika Szmyt
adalah seorang nenek berusia 73 tahun. Walaupun ia sudah pensiun, Wika
memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai DJ seminggu tiga kali
di sebuah klub malam di Polandia. Wika juga sering terlibat dalam
proyek musik modern, dimana ia mengajak orang – orang yang lebih muda
untuk menikmati musiknya.
4. Nenek 98 Tahun Peraih Sabuk Hitam Judo
Sensei Keiko
Fukuda mencetak sejarah. Perempuan 98 tahun ini menjadi perempuan
pertama yang mendapat gelar sabuk hitam Judo level 10. Inilah tingkatan
tertinggi di olahraga seni beladiri itu.
Selain perempuan
yang masih mengajar judo di Noe Valley, San Fransisco, Amerika Serikat
ini, hanya ada 16 orang di dunia yang mencapai gelar tertinggi di
judo itu. Dari enam belas orang itu hanya empat orang yang masih hidup:
Fukuda dan tiga lainnya adalah laki-laki yang tinggal di Jepang.
5. Nenek 72 tahun Mahir Akrobatik
Seorang nenek
berusia 72 tahun menarik perhatian warga karena olahraga yang
sehari-hari ia lakukan. Meski di usia senja, ia tak terlihat seperti
nenek-nenek pada umumnya, tapi ia masih bisa melakukan olahraga dengan
tingkat kelenturan tubuh yang mengagumkan.
Pensiunan bernama Tan Zhauxian, asal Nanning, ibukota Propinsi Guangxi,
China Selatan ini dapat menekuk kakinya mendekati hampir setiap bagian
tubuhnya.
6. Nenek 104 Tahun Berani Terjun Payung
Seorang nenek
berusia 104 tahun menjadi orang tertua pemberani untuk ambil bagian
dalam terjun payung. nenek tersebut bernama Peggy McAlpine, ia
memiliki dua anak, empat cucu dan dua cicit.
Kini ia menunggu konfirmasi catatan rekor oleh pejabat Guinness Book.
Nyonya McAlpine memecahkan rekor penerjun tertua setelah lima tahun
lalu dilakukan oleh Mary Allen Hardison, dari Utah AS yang berusia
101-tahun.
7. Nenek Shuffle Dance
Tidak mau
ketinggalan ketika banyak orang yang mencoba shuffle dance ala LMFAO,
seorang nenek berusia 90 tahun pun dengan asyiknya berjoget sesuai lagu
Party Rock Anthem.
Seakan tidak mau
kalah dengan usia yang mulai menggerogoti tubuhnya, nenek ini dengan
bersemangat melakukan shuffle dance meskipun terhalang oleh kekuatan
badannya. Tidak peduli, yang penting nenek ini sangat gaul sekali!
8. Nenek Snipper


Chandro Tomar
terlihat seperti nenek-nenek pada umumnya. Ia berumur 78 tahun, punya 6
anak dan sangat menyayangi 15 cucunya. Tetapi jangan salah! Rambut
putih dan senyum ramahnya bisa membuatmu terjerumus.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Nenek Tomar diyakini merupakan
penembak jitu atau sniper profesional tertua di dunia. Nenek asal
Baghpat, Uttar Pradesh, India itu telah memenangi 25 kontes menembak
jitu nasional. Dan yang lebih mencengangkan, ia mulai memegang senapan
untuk pertama kalinya 10 tahun silam atau ketika umurnya 68 tahun.
Artinya dalam kurun waktu satu dekade ia mampu menguasai teknik
menembak jitu dengan fasih. Kalau Vasily Zaitsev masih hidup, mungkin
bakal ada adu tembak di antara mereka.
Semuanya bermula ketika Nenek Tomar menemani cucu perempuannya ke
sebuah klub menembak. Cucunya amat tertarik dengan dunia ini namun ia
malu untuk pergi sendirian. “Ketika aku sedang menungguinya, aku
memutuskan untuk mencoba,” ungkap nenek renta itu. “Pelatih melihatku
dan terkesima dengan bidikanku.”
Setelah itu ia pun berlatih secara teratur. Farooq Pathan mengatakan
Nenek Tomar amat mahir sampai-sampai tak ada pria yang berlatih secara
bersamaan karena takut dipermalukan. “Ia memiliki keahlian mumpuni,
tangan yang kokoh, dan mata yang tajam,” ujarnya.
Talenta yang dimiliki Nenek Tomar tampaknya telah mendarah daging di
dalam keluarganya. Seperti dikutip dari BBC, Seema, salah satu putrinya
adalah wanita India pertama yang memenangi kejuaraan pistol dan
senapan pada 2010. Sedangkan salah satu cucunya, Neetu Solanki,
merupakan penembak jitu internasional yang mewakili India di kejuaraan
yang berlangsung di negara-negara dunia seperti Hungaria dan Jerman.
Kedua perempuan itu mengaku kisah Tomar telah menginspirasi mereka
untuk semakin maju.
“Ia begitu mengagumkan,” ungkap Seema. “Jika ia bisa melakukannya, maka
kami pun pasti bisa. Ia memperlihatkan kepada kami bahwa segala
sesuatu itu bisa terjadi. Ia telah sangat membantu meningkatkan
kehidupan kami.”
Neetu, cucu perempuannya, menambahkan bahwa di dalam masyarakat yang
didominasi oleh lelaki seperti di India, neneknya memberi harapan
kepada para generasi muda.
“Para remaja
putri mengatakan, ‘kalau nenek bisa, kenapa kita tidak?’ Aku katakan
pada mereka: bekerja keraslah dan jagalah dagumu tetap ke atas dan kamu
pasti akan bertualang ke banyak tempat,” kata Neetu.