Dihati ini
selalu ada cerita
walaupun kita tak selalu ceria
tetapi itu tak membuatku kecewa
selalu ada
hari-hari bahagia
sahabatku..yang setia
setiap waktu berbagi rasa, berbagi cerita
bila kuingat
saat-saat terindah
menangis tertawa kita lalui bersama
kisahku ini takkan pernah terlupa
jadi kenangan yg teristimewa
sahabatku…yang
slalu setia..bersamamu..kubahagia
sampai
kunanti, tlah dewasa,
hanya dirimu slalu dihati….
Itu adalah
sepenggal lagu untuk sahabat. Siapa sih tang gak butuh seorang sahabat yang
bisa dijadiin teman curhat, selalu ada saat suka maupun duka..
Menemani
disaat kita tertawa bahkan menangis… :’(
Inilah
tentang sahabat….
Apa yang
kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan
dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
dengan tujuan kebencian.
Dalam
persahabatan kadang-kadang mengalami cobaan,dimana kadang-kadang beda
pendapat,kadang kita punya unek-unek yang pengen dikeluarin tapi gak bisa
tapi kalo
gak ketemu sahabat sehari ajaa pasti rasanya sedih dan kangen banget..
coba
renungin kata kata ini ….
Mempunyai
satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri
sendiri
Apa yang
kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah
yang membuat persahabatan
mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan
sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi
cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan
tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti
besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya..
Persahabatan
diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur – disakiti,
diperhatikan – dikecewakan, didengar – diabaikan, dibantu – ditolak, namun
semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian..
Seorang
sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan,
justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat
tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat
menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari
teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi
bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari
perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia
berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada
persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang
pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil
mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan,
namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Ingatlah
kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping
anda ???
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??
Siapa yang ingin bersama anda
saat anda tak bisa memberikan apa-apa ?
Nilai-nilai
positif dari persahabatan :
Pertama, kebersamaan dan keintiman. Sahabat
adalah dengan siapa kita dapat menghabiskan waktu bersama melakukan hal-hal
yang disukai. Sahabat juga tempat berbagi cerita, masalah, dan kegembiraan.
Bersama sahabat, kita dapat menangis dan tertawa. Dengan bersama dan berbagi,
perlahan sahabat akan mengenal satu sama lain.
Kedua, penerimaan. Dengan mengenal
sahabatnya, anak akan belajar untuk menerima sahabat apa adanya. Penerimaan ini
akan menghasilkan kenyamanan untuk menjadi diri sendiri. Lambat laun,
penerimaan ini akan mengikis topeng yang dikenakan seseorang. Mengetahui bahwa
ada yang menerima dirinya apa adanya, anak akan belajar menjadi diri sendiri.
Ketiga, masukan terhadap kekurangan.
Menerima sahabat bukan berarti mengatakan ya untuk semua sikap dan tindakan
sahabat. Jika memang sahabat memiliki kekurangan yang perlu diperbaiki, sahabat
yang baik akan dengan jujur mengatakannya. Tujuannya bukan menyakiti, melainkan
agar sahabat menjadi pribadi yang lebih baik.
Meski sesuai
dengan tahap perkembangannya, anak sulit mengemukakan kritiknya secara halus.
Biasanya masukan ini terjadi bersamaan saat anak bertengkar karena kesal
menghadapi sifat tertentu dari sahabatnya. Seperti Raden yang marah kepada
Guntur yang mudah ngambek. Namun perlahan, anak akan belajar arti
kejujuran dengan memberi masukan dan kelapangan dada untuk menerima masukan.
Keempat, penghargaan terhadap kelebihan
sahabat. Jika tidak menghargai kelebihan sahabatnya,sahabat akan mampu melihat
kelebihan sahabatnya, menghargainya, dan belajar menjadi lebih baik dari
kelebihan sahabatnya itu. Seorang sahabat juga tidak akan iri hati dengan
kelebihan sahabat melainkan membantu untuk mengembangkan kelebihannya.
Cara menjaga
agar persahabatan tetap utuh alias awet :
1. Jadilah
pendengar yang baik buat sahabatmu
Jangan pernah sekalipun kamu bersikap menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh
aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-lahan namun pastikan
sahabatmu itu mendengarkannya.
2. Setiap
orang memiliki pribadi yang unik dan khas.
Cobalah mengerti bagaimana karakter sahabat. Hormatilah pendapatnya. Walau
kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan
tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya.
3.
Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu.
Jangan pernah sekali-kali kamu mengobral rahasia temanmu pada orang lain.
Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah permainan yang hanya
bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu.
4. Berilah
dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya.
5. Jangan
pernah merasa iri kepada sahabatmu
Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut berbahagialan atas
keberhasilan sahabat
6. Dekat
bukan berarti harus tergantung satu sama lain.
Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah ‘jarak’ yang wajar. Mundurlah sedikit
bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala
kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
7. Sisihkan
waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama.
Kembangkan sikap toleransi, fleksibelitas, asertive, empati dan belajar saling
memahami.
8. Jangan
pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan
padanya.
Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan
maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
Sahabat kau
lah sejarah yang akan selalu terkenang sampai slamanya….
Sumber : http://yoscelina.wordpress.com/2011/03/31/tentang-sahabat/
0 komentar:
Posting Komentar